Formulir Kehadiran Peserta Munas III Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) https://forms.gle/KTTRE3gh9aDzFktD7
Terpilih Secara Aklamasi, Buyung Lalana Pimpin Kembali PB FMI
Munas III Federasi Mountaineering Indonesia sukses terselenggara di Komplek TNI AL, Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (25/7/2025). Dalam momen ini, FMI juga meluncurkan Indonesian Mountain Grade System (IMGS).
6/4/20252 min baca
















SIARAN PERS
Jakarta, 25 Juli 2025 - Mayjen Mar (Purn) TNI Buyung Lalana kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Mountaineering Indonesia (PB FMI) periode 2025–2029 dalam Musyawarah Nasional (Munas) III FMI yang digelar di Komplek TNI AL, Kodamar, Jakarta Utara, (Jumat, 25/7/2025).
Munas ini dihadiri oleh perwakilan 18 pengurus provinsi (pengprov) FMI dari seluruh Indonesia secara luring maupun daring, mencerminkan semangat kolektif untuk memperkuat konsolidasi organisasi dan mendorong transformasi dunia pendakian gunung di tanah air.
Dalam forum tersebut, PB FMI juga secara resmi meluncurkan Indonesia Mountain Grade System (IMGS), sistem klasifikasi gunung pertama di Indonesia yang berbasis objektivitas ilmiah dan prinsip keselamatan pendakian. Sistem ini diharapkan menjadi pijakan nasional dalam penyusunan standar operasional prosedur (SOP), pelatihan pendakian, hingga pengelolaan destinasi secara lebih profesional dan berkelanjutan.
Peluncuran ditandai penandatanganan bersama oleh unsur Federasi Mountaineering Indonesia sebagai simbol pengesahan dan komitmen internal terhadap implementasi sistem ini secara nasional. Sekaligus pengenalan perangkat pendukung (IMGS Tools).
Saat ini, PB FMI juga tengah menyusun SOP nasional pendakian gunung serta mempersiapkan pelatihan mountain rescue berstandar internasional di Gunung Rinjani, di mana FMI berperan sebagai mitra teknis dari Pemanfaatan Jasa Lingkungan (PJL) Wisata Alam pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan (Kemenhut).
Ketua Umum terpilih, Buyung Lalana menyampaikan komitmennya terhadap penguatan kapasitas organisasi dan keselamatan pendakian:
“Kami mendorong pendakian gunung di Indonesia yang aman, tertib, dan berkelanjutan. Ke depan, FMI akan lebih aktif menjalin sinergi lintas sektor, meningkatkan kapasitas SDM, serta memperkuat standar keselamatan di tiap jalur pendakian. IMGS dan pelatihan rescue hanyalah awal dari langkah besar kita bersama,” ujar Buyung Lalana.
Sebagai bagian dari langkah strategis, PB FMI akan memperluas kolaborasi dengan Kemenhut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan berbagai instansi lintas sektor lainnya untuk mendukung transformasi sistem pendakian gunung yang berbasis sains, mitigasi risiko, dan nilai konservasi.
Munas III juga menghasilkan mandat untuk memperkuat kelembagaan FMI, penguatan regulasi internal, serta perluasan kemitraan strategis demi menjawab tantangan dunia pendakian ke depan, termasuk isu keselamatan, digitalisasi data pendaki, dan pelestarian kawasan pegunungan.***
Narahubung Media:
+62 813-8147-4352 (Boim)